Selasa, 13 Juli 2010


Melukis Dengan Media Batu Candi

1.6.10
Kanvas sebagai media lukis kini mulai ditinggalkan para seniman untuk menuangkan ide dan gagasannya. Seorang seniman di lamongan misalnya, ia menggunakan media batu candi untuk menuangkan ide-idenya. Melukis di atas batu candi memiliki tingakat kesulitan yang tinggi, namun mampu menghasilkan lukisan yang berkarakter kuat.


jumartono, pelukis lulusan sekolah menengah seni rupa di surabaya ini lebih dari setahun bereksperimen dengan batu candi. mulanya batu candi ditumbuk halus kemudian dibentuk menjadi lukisan.

belakangan ia menuangkan ide dan gagasanya di atas batu candi yang ia datangkan dari gunung merapi. pemilihan batu candi sebagai media lukis adalah untuk memebri kesan dinding jalanan yang berkarakter keras.


untuk melukis di atas batu candi, pemuda kelahiran lamongan 32 tahun silam ini menggunakan cat air yang berkualitas tinggi. tekstur batu candi yang berkarakter, menambah nilai artistik dari lukisan yang tertuang di atas lempengan-lempengan batu candi tersebut.


belakangan jumartono tertarik untuk melukis di atas batu candi dengan tema kekerasan yang dihadapi kaum muda. mulai kekerasan hidup akibat himpitan ekonomi, putus cinta hingga kecewa impiannya tidak tercapai. tema tersebut dieksplorasi dalam simbol-simbol bahasa tubuh yang terlihat gelisah. “tema ini merupakan bentuk keprihatinan saya terhadap nasib para pemuda yang gagal mendapatkan impianya”,imbuhnya.


rata-rata karya lukis jumartono dituangkan dalam lempengan-lempengan batu yang berbentuk kotak dengan ukuran 20x20 centimeter hingga 40x40 centimeter. lempengan-lempengan tersebut kemudian disusuna menjadi satu dengan ukuran beragam.

lukisan batu candi ini megadopsi tema street art, atau lukisan jalanan sehingga sifatnya fleksibel. bisa dipajang di dalam maupun di luar ruangan.